DENPASAR - Rayakan Hut ke-21 Partai Demokrat Provinsi Bali, I Made Mudarta selaku ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, sindir pemerintah yang buta mata dan hatinya saat masyarakat yang belum pulih secara finansial dan mental dengan menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ia memberikan bantuan kepada masyarakat Tuna Netra dan disabilitas, yang merupakan simbol ketidakmampuan masyarakat yang belum pulih benar, serta pemerintah yang buta dan tuli terhadap kepentingan rakyat banyak.
"Jadi hari ini kita merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Demokrat yang ke-21, yang bertepatan juga dengan hari ulang tahun Jenderal (Purn) Profesor Dr. Susilo Bambang Yudhoyono yang ke-73, "sebutnya, Jumat (09/09/2022), dikantor Sekretariatan Partai Demokrat Provinsi Bali.
"Doa kami dari seluruh Kader, simpatisan dan pengurus Partai Demokrat Provinsi Bali diberikan kesehatan, usia panjang, makin bersemangat dan bahagia"
Ia juga mengatakan dalam wawancara singkatnya bahwa Partai Demokrat selalu berjuang bersama rakyat untuk perbaikan, karena krisis pandemi yang sudah melanda 2, 5 tahun sampai 3 tahun masyarakat dan rakyat Indonesia menjerit.
"Justru pemerintah menampar lagi dengan dinaikannya dari gas LPG, Listrik dan BBM, dari menjerit jadi rakyat menangis hari ini"
"Justru pemerintah malah fokus untuk menyelamatkan pemerintah, padahal semua pajak untuk membayar pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat justru untuk menyelamatkan pemerintah bukan berpihak kepada rakyat, "sindir Mudarta.
Ia mengajak untuk kembali kepada filosofi, "SUARA RAKYAT ADALAH SUARA TUHAN". Ia dan seluruh Partai Demokrat yang hadir menginginkan AHY menjadi calon presiden dari kelompok milineal.
Kegiatan berbagi yang dilakukan oleh Partai Demokrat atas bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu, disabilitas dan lainnya adalah sumbangan dari iuran para kader Partai Demokrat. Ia juga menceritakan juga saat SBY menjadi Presiden RI, bahwa dalam kepemimpinannya beberapa kali menaikan BBM (2 kali sekitar 5%) dan beberapa kali juga menurunkan bahkan gaji TNI / Polri naik sampai 7 kali.
"Kalo sekarang kurang perhitungan menaikan BBM main hantam tinggi saja, pada saat masyarakat masih susah dan sulit, seharusnya pemerintah memberikan pertolongan"
Ditanya soal mengapa melibatkan Tuna Netra, dirinya menerangkan bahwa titik terendah manusia ini pada kondisi seperti Tuna Netra ini.
"Jadi ada baiknya kita yang sehat ini membantu yang lemah"
Ditanya apakah ini bentuk sindiran bagi pemerintah yang buta mata hatinya kepada masyarakat, dirinya menjawab, "ya itu kalianlah yang menilai, kalian lebih pintar dan lebih tahu, "pungkasnya. (Ray)